Nasib Tenaga Honorer di Tapsel Bupati Tutup Mata

LOVANEWS | TAPSEL – Senin, 15 September 2025.
Ratusan tenaga honorer di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) menanti kepastian dari Bupati Tapsel, Gus Irawan Pasaribu, terkait nasib mereka yang hingga kini belum jelas.
Baru-baru ini, sekitar 300 tenaga honorer yang berasal dari sektor kesehatan hingga sekretariat kantor Bupati Tapsel harus menghadapi kenyataan pahit setelah kebijakan pemerintah daerah merumahkan mereka. Sebagian besar di antaranya telah mengabdi puluhan tahun, sehingga keputusan ini menimbulkan kekecewaan mendalam.
Situasi para honorer di Tapsel saat ini dinilai memprihatinkan. Bahkan muncul dugaan adanya tarik-menarik kepentingan politik antara pimpinan lama dan yang baru. Salah seorang tenaga harian lepas (THL) berinisial S mengaku merasa dizalimi. “Kami sudah pernah didata di kantor BKD Tapsel, namun hasilnya tidak memuaskan. Rasanya kami dipermainkan tanpa menghargai pengorbanan selama 9 tahun bekerja,” ujarnya lantang.
Mereka juga menyayangkan keputusan mantan Bupati Tapsel, H. Dolly Pasaribu, melalui surat edaran bernomor 800.1.10.6/836/2005 tertanggal 11 Februari 2025, tentang penataan pegawai Non-ASN di lingkungan Pemkab Tapsel. Para honorer meminta agar di bawah kepemimpinan Bupati Gus Irawan Pasaribu bersama Wakil Bupati Jafar Syahbuddin Ritonga, surat keputusan tersebut dapat dicabut.
Ketidakpastian ini semakin membuat para tenaga honorer gelisah, apalagi sebagian besar dari mereka bergantung pada pekerjaan tersebut untuk menghidupi keluarga. “Kami berharap kepemimpinan Bupati Gus Irawan Pasaribu bisa memberi kepastian agar kami bisa bekerja kembali dan melanjutkan masa depan anak-anak kami,” ungkap salah satu honorer penuh harap.
Namun, apabila hingga berita ini diterbitkan tidak ada tindak lanjut, para honorer bersama tim menyatakan akan membawa persoalan ini ke Kementerian Dalam Negeri bahkan ke Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor.
(R/Roni)

